Hingga saat ini, Telkom Group masih terus memblokir akses Netflix untuk pelanggan Indihome dan Telkomsel.
Dikatakan oleh Direktur Consumer Service Telkom Indonesia, Siti Choiriana, bahwa pihak Telkom telah melakukan komunikasi secara intens secara bussiness to bussiness (B2B) dengan Netflix dan segera membuka blokirnya bila terjadi suatu kesepakatan.
Dalam waktu dekat, semoga bisa didapatkan titik temunya. Jika telah ditemukan solusi dan kesepakatannya itu, maka segera akan dibuka blokir Netflix dari Telkom Group. Demikian seperti yang diungkapkan di sela konferensi pers Indihome.
Dirinya juga melanjutkan, bahwa Telkom sendiri sesungguhnya harus benar-benar memastikan jika kerjasama yang dilakukan dengan pihak Netflix tersebut benar-benar bisa membawa manfaat bagi masyarakat terutama dari segi konten.
Maka dari itulah, seperti yang diungkapkan oleh Choiriana bahwa konten yang ada di Netflix tentu harus dibahas dari berbagai aspek, yang di dalamnya mencakup hukum, bisnis, hingga teknis penyediaan konten tersebut.
Lebih lanjut dikatakan, bahwa untuk konteks legal, bisnis, dan hukum, pihak Telkom belum menemukan kecocokan antara Netflix. Maka dari itulah, bagi pengguna dan penggemar Netflix diharapkan bisa sabar untuk menunggu agar segera mendapatkan titik temunya.
Pada kesempatan yang sama, dikatakan bahwa Telkom sebenarnya tidak mendiskriminasi Netflix dan platform serupa lainnya.
Kerjasama yang dilakukan tentunya mengacu pada peraturan yang ada. Sehingga tidak ada diskriminasi sama sekali antara platform tersebut. Demikian seperti yang diungkapkan Arif Wibowo selaku Vice President Corporate Communication Telkom Indonesia.
Jika Netflix ingin bekerja sama dengan Telkom tentu mereka harus memenuhi semua yang ada pada kerjasamanya tersebut. Karena pihaknya menegaskan akan memberikan perlindungan bagi semua lapisan masyarakat.
Seperti sebelumnya diketahui, sejak pemunculan awal di tahun 2016, Telkom Group telah melakukan pemblokiran terhadap Netflix.
Alasan pemblokiran tersebut, bahwa layanan streaming online tersebut belum memenuhi regulasi yang mana kontennya tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di Indonesia.
