Teknologi

Masalah Aplikasi Zoom, Banyak Lembaga Yang Melarang Penggunaannya

Alex Stamos merupakan mantan Chief Security Officer Facebook menjadi salah satu orang kepercayaan dari Zuckerberg. Dirinya menyatakan jika belakangan ini ia sibuk karena jasanya sedang disewa oleh Zoom dengan status penasihat keamanan. Berita yang sedang viral saat ini dikabarkan bahwa Zoom merupakan salah satu aplikasi yang tidak dapat dipercaya, data Aplikasi Zoom sangat rentan terhadap pencurian oleh hacker. Bahkan dalam wawancara terbarunya, Alex mengklaim bahwa layanan videonya memiliki masalah keamanan. “Semua produk video mempunyai isu sekuriti. Mereka sebenarnya menjadi produk yang cukup rumit untuk dibuat secara aman,” ujarnya.

Saran dari dia adalah menggunakan aplikasi tersebut dengan sangat hati-hati. Karena semua produk yang bersaing memiliki daftar besar bug pada beberapa tahun belakangan ini. Alex juga mengaku jika keamanan pada aplikasi Zoom sering ia pakai untuk meeting online, kedua anaknya juga sering menggunakannya. Aplikasi zoom juga meningkat pesat pada industi internet.

Dari data pengguna di bulan Desember, ada 10 juta yang menggunakan aplikasi Zoom untuk meeting setiap harinya, pada bulan Maret jumlah ini meledak sampai 200 juta perharinya. Alex mengakui aplikasi Zoom lebih ditargetkan untuk kalangan bisnis dengan protokol yang lebih aman.

Namun setiap aplikasi pastilah dapat ditemukan celah bugnya. “Ada diskusi pada enkripsi Zoom tidak end to end dan itu sangat benar. Kami terus bekerja dalam beberapa opsi di bidang itu,” ujarnya.

Tapi dirinya mengklaim jika isu penyandian menyeluruh atau juga enkripsi end to end tidak spesifik dengan masalah Zoom. Tidak ada satupun dari Google Hangout, Microsoft Teams, Cisco WebEx yang mempunyai level keamanan semacam ini.

Dengan adanya masalah pada keamanan ini, sejumlah organisasi, perusahaan, lembaga pemerintah dan Institusi Pendidikan sangat melarang penggunaan Zoom atau membatasi penggunaan aplikasi Zoom. Berikut daftar yang melarang atau membatasi penggunaan Zoom.

Perusahaan

Google yang melarang karyawan menggunakan Zoom. Raksasa internet ini juga memerintahkan administrator untuk langsung menonaktifkan Zoom yang dipakai pada perangkat milik karyawannya. Untuk gantinya, seluruh karyawan Google diarahkan untuk menggunakan aplikasi Google Duo.
SpaceX, alasan keamanan dan privasi, mereka melarang karyawan menggunakan Zoom.
Smart Communications, Internet Service Provider yang beroperasi di Filipina, melarang Zoom untuk penggunaan internalnya.

Pemerintah dan Lembaga Pemerintahan

Taiwan melarang Zoom digunakan oleh seluruh lembaga pemerintah.
NASA mengumumkan semua karyawan untuk tidak menggunakan Zoom.
Kemenlu Jerman membatasi penggunaan Zoom hanya untuk komputer pribadi saja dan dalam situasi darurat.
Senat AS mendesak semua anggotanya memilih platform lain selain aplikasi video selain Zoom karena masalah keamanan, namun mereka belum mengeluarkan larangan langsung.
Angkatan Pertahanan Australia melarang keras anggotanya menggunakan Zoom setelah terjadi masalah Zoom Bombing pada salah satu meeting online mereka.

Institusi Pendidikan

Departemen Pendidikan New York City, Amerika Serikat melarang semua guru menggunakan Zoom dan mulai beralih ke Microsoft Team
Clark County Public School di Nevada, Amerika Serikat sudah menonaktifkan Zoom pada semua komputer di sekolah mereka.

scarlet

Seorang penulis handal yang menyalurkan hobinya untuk berbagi informasi teknologi, gadget dan tips terbaru dalam membantu masyarakat.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button